Berawal dari cerita sepupuku yang sedang semangat-semangatnya ekspansi bisnisnya. Maunya sih, karena cintanya pada kekasihnya, diajaklah sang arjuna untuk turut mengembangkan bisnis yang sedang digeluti. Tapi, ternyata sang Arjuna sudah terlanjur "dikompori" temannya yang pernah gagal dalam bisnis sejenis. Mundur perlahanlah sang Arjuna.
Permasalahan sebenarnya bukan pada sang Arjuna, tetapi pada aktor yang telah gagal dalam berbisnis, kemudian menyalahkan bisnisnya. Analogi sederhana yang bisa aku berikan hanya ketika kita membuka warung dengan harapan dapat untung, jangan salahkan warung jika warung bubar jalan karena tidak pernah ditungguin setelah dibuka. Pembeli pun bingung, ke mana harus bertransaksi.
Sekecil apapun bisnis yang kita jalani, pasti membutuhkan perhatian dan keseriusan kita. Tanpa keseriusan, usaha apapun tidak akan menghasilkan. Enterpreneur kacangan, akan selalu mengkambinghtamkan sistem, takdir atau lingkungan. Ini memang paling mudah. Berkaca untuk diri sendiri, apalagi yang sifatnya abstrak, akan susah untuk dilakukan dan cenderung dihindari enterpreneur kacangan. Pesmistis, tidak percaya diri, negative thinking, takut mengambil resiko, gampang menyerah dan lebih menyukai kemapanan semu. Mengapa tidak mencoba melihat mereka yang telah sukses di bisnis tersebut?
Kembali kepada Anda, apakah enterpreneur kacangan merupakan jiwa Anda? Saatnya berubah!!!
(Terima kasih untuk Aprilia Evi Arini, yang telah berbagi cerita)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
AKU BUKAN SUPERMAN
- Ofan Cell
- Mau pulsa murah? Ofan Cell Jl. Raya Pengasih-Sentolo (utara jembatan Derwolo baru) telp. 087839590463
Jumat, 11 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar