AKU BUKAN SUPERMAN

Foto saya
Mau pulsa murah? Ofan Cell Jl. Raya Pengasih-Sentolo (utara jembatan Derwolo baru) telp. 087839590463

Sabtu, 06 Juni 2009

33 Sekolah Tidak Lulus 100%, Mengulang UNAS?

Beberapa waktu yang lalu, beberapa media cetak menuliskan artikel di headline-nya bahwa 19 sekolah di Indonesia tidak lulus UNAS 100%. Hari berikutnya, seolah merupakan "koreksi" ternyata berkembang tidak hanya 19 sekolah tetapi 33 sekolah, baik tingkat SMP maupun SMA. Ironisnya, ternyata sekolah favorit RSBI pun menjadi salah satu "korban" ketidaklulusan. Pemerintah akhirnya hampir memastikan, akan mengulang UNAS di sekolah yang 100% siswanya tidak lulus, karena alasan bahwa ketidaklulusan bukan karena kesalahan siswa, tapi ada pihak-pihak lain yang memberikan kunci jawaban palsu. Nah!
Tanpa bermaksud mencari siapa yang salah, pertanyaan besar muncul, "Benarkah siswa tidak bersalah?". Siapapun pemberi kunci jawaban palsu tersebut mestinya adalah sosok makhluk yang hebat, buktinya mampu membius sekian banyak siswa (termasuk siswa RSBI yang sering bangga karena memiliki kemampuan di atas rata-rata), sehingga tidak ada satupun siswa yang "protes" dengan kunci jawaban yang salah. Inikah gambaran umum pelajar Indonesia yang takhluk pada kunci jawaban palsu dan mengorbankan 3 tahun mereka menimba ilmu di bangku sekolah?
Jujur saja, saya lebih cocok dengan beberapa rektor perguruan tinggi negeri yang dengan tegas membatalkan siswa dari sekolah "bermasalah" yang sudah diterima di perguruan tingginya. Mau lulus saja sudah tidak jujur, bagaimana mereka jika menjadi pemimpin bangsa ini?
Untuk teman-temanku siswa seluruh Indonesia yang sudah mati-matian belajar menghadapi UNAS, berlaku jujur dalam mengerjakan, memaksimalkan segala daya upaya, relakah Kalian jika UNAS untuk 33 sekolah tersebut diulang? Kalau benar-benar diulang, tunggu saja tahun depan, akan lebih banyak sekolah yang berbuat curang, dengan harapan UNAS diulang, sehingga waktu belajar jauh lebih panjang, sudah tahu bentuk soal ujiannya (meski tidak akan sama).